Bagi para wisatawan yang tertarik dengan tempat-tempat bersejarah, Candi Mendut juga merupakan tempat bersejarah yang menarik.pesona Candi mendut dapat kita lihat dari kejauhan yang bentuknya seperti kubus yang bagian atasnya sudah tidak utuh. Bagian atas Candi ini sempat runtuh dan tidak diperbaiki kembali. Beberapa bagian candi juga pernah runtuh dan mengalami pemugaran. Dasar Candi Mendut kini terbuat dari batu bata kemudian dilapisi dengan batu asli seperti yang bisa dilihat pengunjung saat ini.
Candi Mendut disebut juga candi bertuah, karena banyak pasutri yang belum dikaruniai anak memohon ke Dewi Kesuburan. Candi Mendut ini terletak di desa Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Yaitu terletak 2 KM tenggara ibu kota kabupaten Magelang, dan 3 KM ke arah timur dari Candi Borobudur, serta 1,5 KM ke arah utara dari Candi Pawon. Sehingga Candi Mendut berdekatan dengan Candi Pawon serta Candi Borobudur.
Menurut Maryono (50), salah satu karyawan Dinas Purbakala menceritakan bahwa bangunan Candi Mendut ditemukan pada tahun 1836 dalam keadaan tertimbun semak belukar. Yang dibangun pada abad ke-9 masehi oleh dinasti Syailendra. Pada umumnya candi-candi di Jawa bahkan di Indonesia pintu masuknya menghadap ke timur, tetapi uniknya pintu masuk pada Candi Mendut menghadap ke barat laut. Selain itu dibilik candi terdapat 3 arca dengan ukuran cukup besar, yang masing-masing terbuat dari bongkahan batu utuh, diantaranya yaitu :
1.CAKYAMUNI, yang menghadap ke barat dalam posisi duduk.
2.AWALOKITESWARA, yang menghadap ke selatan dan juga dalam posisi duduk.
Awalokiteswara merupakan Bodhi Satwa membantu umat manusia.
3.MAITREYA, yang menghadap ke utara dengan posisi duduk pula. Maitreya yaitu sebagai penyelamat manusia di masa depan.
Napak Tilas di Candi Mendut
Relief-relief yang terukir indah juga dapat ditemukan dibeberapa dinding Candi Mendut. Misal di sebelah kiri pintu masuk ke bilik candi terlihat relief Hariti. Tergambarkan Hariti sedang duduk sambil memangku anak, di sekelilingnya terdapat beberapa anak yang sedang bermain. Menurut cerita, HARITI awalnya adalah raksasa yang gemar makan manusia. Namun setelah bertemu Sang Budha ia bertobat dan berubah manjadi pelindung anak-anak. Bahkan dikenal dengan Dewi Kesuburan (Fertility Goddes). Karena Dewi Kesuburan itulah barangkali yang mendorong beberapa pasangan yang belum diberi momongan sering ziarah ke Candi Mendut.
Pak Maryono bercerita pernah menemui sepasang pasutri yang berasal dari Jakarta datang dan berdo’a di Candi Mendut, mereka sudah 5 tahun belum juga dikaruniai anak. Tidak berapa lama setelah berdo’a dibilik Candi Mendut tersebut mereka pun mengabarkan telah mendapatkan keturunan.
Tarif Tiket Masuk Candi Mendut
Wisatawan domestik: Rp. 1.800 (untuk Candi Mendut dan Candi Pawon)
Wisatawan mancanegara: Rp. 3.300 (untuk Candi Mendut dan Candi Pawon)