Rangkaian acara perayaan Waisak 2014 hari ini sempat dihiasi dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Magelang dan sekitarnya. Acara yang dilakukan pada sore hari Selasa 13 Mei 2014 ini merupakan prosesi penyemayaman air berkah dan api abadi umat Buddha yang berada di kompleks Candi Mendut. Prosesi hari ini merupakan tanda dimulainya peringatan hari raya Waisak 2558 BE/2014 yang nantinya akan dipusatkan di Candi Borobudur pada Rabu (14/05/2014) malam.
Dalam rangkaian prosesi ini kurang lebih sebanyak 10.000 botol air berkah diambil oleh ratusan biksu dari berbagai daerah langsung dari sumber air Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung. Untuk api dharma atau api abadi diambil dari Kabupaten Grobigan. Air berkah dan api dharma tiba di Candi Mendhut pada pukul 16.00 waktu setempat yang langsung disambut oleh ratusan umat Buddha dan biksu dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia.
Berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh umat Buddha, air berkah merupakan perlambangan dari kedamaian sebagai saran puja bakti dan kedamaian dalam hati. Air juga diyakini sebagai sumber hidup bagi seluruh umat manusia serta alam semesta. Sedangka api dharma melambangkan kekuatan. Api ini kemudian digunakan untuk menyalakan puluhan lilin lalu diteruskan dengan pembacaan Parita.
Meskipun hujan cukup deras mengguyur selama acara berlangsung, namun hal ini tidak menyurutkan kekhusyukan umat Buddha yang hari di Candi Mendhut. Keesokan harinya rangkaian perayaan Waisak 2014 akan diteruskan dengan kirab air berkah dan api dharma sejauh 6 kilometer dari Candi Mendhut menuju Candi Borobudur dengan terlebih dahulu melewati Candi Pawon. Sementara untuk puncak acara perayaan Waisak 2014 akan dilangsungkan pada hari Kamis (15/4/2014) dini hari di Candi Borobudur yang ditandai dengan pelepasan seribu lampion.