MAGELANG – Setidak lebih dari 150 balon udara tradisional dengan berbagai ukuran dan warna diterbangkan sebagai acara dimulainya Syawalan (Lebaran Ketupat) di Dusun Kauman, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang senin (4/8/2014). Acara ini memang setiap tahun diadakan sepekan setelah hari raya idul Fitri. Acara pelepasan balon ini diadakan tepat didepan masjid Agung Kauman dan lapangan dusun setempat.
Ratusan warga terlihat berkumpul dan antusias menyaksikan tradisi tahunan ini. Bahkan warga dari daerah diluar Desa Payaman pun banyak yang rela datang untuk menyaksikan prosesi pelepasan balon ini.
Ketua Panitia Lebaran Ketupan, Andri (22) menjelaskan,”Kegiatan Syawalan di daerah ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an dan diadakan rutin setiap tahunnya sepekan setelah lebaran. Berbagai kegiatan digelar meriah dalam acara ini mulai dari pengajian akbar hingga festival balon warna-warni yang tergolong unik ini”
“Sebagai generasi penerus kami berkewajiban untuk menjaga tradisi ini hingga sekarang, Tradisi ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi warga setempar” terang Andri di sela-sela acara.
Uniknya lagi, setiap tahun tema yang digunakan dalam lebaran ketupat ini berbeda-beda sesuai dengan momentum yang sedang ramai dibicarakan. Tahun lalu warga setempat membawa tema “Merah Putih” karena bertepatan dengan HUT RI 17 Agustus. Untuk tahun ini panitia mengangkat tema Syawalan “Warna-warni” dengan warna balon yang berwarna-warni juga.
Tema tahun ini diangkat dengan alasan terinspirasi dengan momen pemilu yang hadir di tahun demokrasi ini. Pemilu yang identik dengan berbagai macam partai yang berbeda-beda kepentingan dan warna benderanya dilambangkan dengan balon yang berwarna-warni.
Untuk Festival balon dan Lebaran Ketupat tahun ini pihak panitia membutuhkan persiapan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Jauh hari sebelum lebaran panitia sudah mempersiapkan balon-balon yang akan diterbangkan. Tidak jarang panitia terpaksa lembur setelah Tarawih untuk melakukan persiapan. Tidak kurang dari 5 rim kertas dan puluhan balon plastik habis untuk mempersiapkan acara ini.
Andri menyebutkan, panitia berhasil membuat 120 buah balon ukuran kecil diameter 30 cm dan 30 buah ukuran besar berdiameter 1,5 meter. Sedangkan balon terbesar memiliki tinggi 10 meter. “Kami ingin tradisi ini terus ada, semakin ramai dan kreatif,” tutup Andri.