Kurang dari 1 minggu lagi umat Buddha diseluruh Indonesia akan merayakan Waisak sebagai hari besar agama Buddha. Magelang sebagai tempat dimana Candi Borobudur berada, setiap tahunnya rutin menjadi tempat ibadah dan perayaan Waisak.
Diperkirakan untuk tahun ini sekitar 30.000 umat Buddha akan berkumpul di Candi Borobudur untuk melakukan ibadah. Waisak tahun ini juga akan diikuti umat Buddha dari 12 negara lainnya antara lain, Taiwan, Thailand, Vietnam, Jepang, India, Srilangka, Malaysia, Amerika, Australia, China, dll. Banyak harapan ingin disampaikan oleh panitia dan umat Buddha dalam perayaan waisak kali ini agar berjalan lebih khidmad dan lancar. Seperti diketahui bersama perayaan Waisak di Candi Borobudur setiap tahunnya selalu dipadati oleh warga masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya prosesi Waisak. Ke-khidmad-an dan kekhusyukan umat Buddha dalam beribadah setiap perayaan Waisak memang terlihat sedikit terganggu oleh animo masyarakat yang sangat tinggi.
Jadwal Perayaan Waisak 2558/2014 akan diawali dengan membersihkan taman makam pahlawan nasional secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Minggu 27 April, dilanjutkan dua minggu kemudian tanggal 11 dan 12 Mei dengan menyelenggarakan bakti sosial pengobatan gratis di area Candi Borobudur.
Untuk prosesi Waisak akan dimulai pada Selasa, 13 Mei pukul 08:00 pagi dengan prosesi pengambilan air dari Umbul Jumprit , Temanggung ke Candi Mendut kota Mungkid Kabupaten Magelang untuk disemayamkan.
Pada hari yang sama 13 Mei pukul 08:00 pagi, prosesi pengambilan api alam dari Grobogan, Purwodadi dan juga disemayamkan di candi Mendut.
Pada tanggal 14 Mei pukul 07:00 pagi hingga selesai, lebih dari seratus Bhikkhu Theravada dan Mahayana melakukan prosesi berjalan kaki atau Pindapata sejauh 3 km di Jalan Raya Pemuda-Magelang.
Sore hari 18:00-20:00 acara seremonial yang akan dihadiri Menteri Agama RI Suryadharma Ali dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kemudian berlanjut prosesi berjalan kaki pada malam hari dari candi Mendut ke candi Borobudur, beristirahat di altar utama atau tenda masing masing.
Malam menjelang pagi hari 00:30-02:30 seluruh umat Buddha memanjatkan doa, ritual detik detik waisak di altar utama candi Borobudur, doa ditutup dengan mengelilingi candi sebanyak tiga kali atau Pradaksina dan pelepasan lampion.
Acara terakhir yang disebutkan diatas, atau pelepasan lampion menjadi acara yang sangat ditunggu oleh warga masyarakat. Sempat terdengar kabar bahwa dalam perayaan Waisak, Candi Borobudur tidak akan dibuka untuk umum tahun ini. Namun belum terdapat keterangan lebih lanjut dari pihak panitia Waisak 2014 apakah prosesi ini akan tetap dibuka untuk umum atau tidak.