Berwisata ke Magelang dengan keliarga tercinta atau sekedar mudik ke kampung halaman tidak akan lengkap kalau kita tidak mengunjungi pusat kota tercinta kita ini. Ada baiknya saat anda singgah di kota Magelang luangkan waktu untuk datang ke sebuah klenteng di jalan Alun-Alun Selatan nomor 2 Magelang. Klenteng Liong Hok Bio.
Klenteng anggun ini sangat istimewa karena arsitekturnya unik dan masih utuh. Hanya beberapa bagian saja yang mengalami renovasi.
Bisa dibilang, Liong Hok Bio adalah klenteng kebanggaan masyarakat Magelang yang menyimpan banyak sejarah. Klenteng ini menjadi saksi perjuangan masyarakat Tionghoa yang ikut serta melawan penjajah Belanda dalam perang Jawa, yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.
Kelenteng Liong Hok Bio didirikan oleh Kapitein Be Koen Wie (Tjok Lok) pada tahun 1864. Kapitein Be Koen Wie merupakan salah saudagar kaya dari Solo yang di percaya oleh Belanda pada waktu itu.
Setelah perang Diponegoro berakhir sekitar tahun 1830 salah seorang keturunan Tionghoa bernama Tjok Lok di angkat menjadi letnan oleh Belanda dan di pindahkan ke Magelang. setelah sekian lama pangkatnya di naikkan menjadi Kapten. karena sudah menjadi orang kaya raya di Magelang dia menghadiahkan sebidang tanah yang sekarang letaknya di sebelah selatan alun-alun Magelang untuk di bangun sebuah Kelenteng yang di beri nama Liong Hok Bio.
Klenteng Liong Hok Bio yang terletak di Jl. Alun Alun Selatan No. 2 Magelang, Jawa tengah ini selain sebagai tempat ibadah juga merupakan saksi sejarah perjuangan orang Tionghoa di masa kemerdekaan dan menunjukkan andil para warga Tionghoa atas perjuangan bangsa Indonesia. Keberadaan klenteng ini hingga sekarang masih dalam keadaan utuh hanya beberapa saja yang mengalami renovasi, Tempat ibadah ini menyimbolkan kemegahan ibadah dan yang disembah.
Klenteng anggun ini sangat istimewa karena arsitekturnya unik dan masih utuh. Hanya beberapa bagian saja yang mengalami renovasi. Bisa dibilang, Liong Hok Bio adalah klenteng kebanggaan masyarakat Magelang yang menyimpan banyak sejarah. Klenteng ini menjadi saksi perjuangan masyarakat Tionghoa yang ikut serta melawan penjajah Belanda dalam perang Jawa, yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.
Selain sebagai tempat ibadah klenteng Liok Hok Bio ini juga banyak digunakan sebagai acara pernikahan, perayaan tradisi keturunan Tionghoa seperti halnya perayaan imlek dengan tontonan khasnya Naga Barongsai.
Apa yang unik?
Di klenteng Liok Hok Bio ini ada hio loo atau tempat dupa terbesar di dunia.
Hio loo tersebut memiliki berat 3,8 ton dengan diameter 178 sentimeter dan tinggi 158 sentimeter. Benda yang terdapat di Klenteng Hok An Kiong, di Muntilan, Magelang, itu merupakan yang terbesar di dunia yang dibuat dari perunggu berlapiskan kuningan.
klenteng magelang terbakar tanggal 16 juli 2014 pukul 1 dini hari dan dapat dipadamkan pada pukul 03 dini hari oleh petugas pemadam kebakaran dan para warga sekitar