Kerajinan Magelang, Seni Ukir Tanduk dan Kayu

Kerajinan khas magelang yang satu ini mungkin masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Tapi yang perlu kita tahu, ternyata kerajinan ini sudah sampai ke eropa dan benua lainnya.

Magelang telah menjadi sebuah kota yang terkenal akan kesenian dan budayanya. Selain karena magelang dekat dengan yogyakarta keberadaan candi borobudur di wilayah magelang semakin membawa nama magelang hingga ke luar negeri. Nah, disamping kebudayaan dan keseniannya, magelang masih menyimpan kerajinan khas yang tentunya tidak kalah dengan kerajinan dari daerah lain. Salah satu kerajinan yang menjadi harta karun yang belum dikenal masyarakat adalah kerajinan tanduk dan ukir kayu khas magelang.

Bertempat di desa pucang, kecamatan secang, kerajinan ukir tanduk dan kayu ini mulai memperlihatkan geliat potensinya. Meski berada 11 km dari pusat kota magelang, desa pucang tetap mengembangkan kerajinan ini hingga saat ini. Tangan-tangan terampil dari para pengrajin bekerja mulai pagi hingga sore hari memahat dan mengukir tanduk kerbau. Tanduk-tanduk yang terihat biasa sebelum tersentuh oleh tangan-tangan para pengrajin ini berubah menjadi kerajinan yang berguna contohnya dirubah menjadi alat-alat rumah tangga dan pernak-pernik yang eksotis.

Kerajinan ukir tanduk dan kayu khas magelang ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1960 dan dilestarikan secara turun menurun oleh warga sekitar desa ucang hingga saat ini. Tidak mau kalah juga dengan kerajinan dari daerah lain ukir tanduk asli magelang ini pemasarannya sudah merambah keberbagai daerah terutama jawa tengah dan jawa timur. Bukan hanya pasar lokal saja kerajinan ini ternyata sudah merambah hingga pasar internasional.

Untuk harganya sendiri kerajinan ini menawarkan harga yang bervariasi, misal untuk jam dinding dari kayu dibandrol dengan harga Rp. 40rb perbuah. Tongkat kayu Rp. 15rb/buah, garuk punggung Rp. 3rb/biji, hiasan naga dari tanduk Rp.125rb/buah, tusuk konde Rp.5rb/buah, mangkok tanduk Rp. 17rb/buah.