Mengarungi derasnya aliran air Sungai Progo Bawah akan menjadi pengalaman tak terlupakan dan memberikan sensasi tersendiri bagi wisatawan yang menyukai petualangan. Pengunjung bisa terguncang hebat di atas perahu ketika melewati jeram tinggi. Wisatawan juga bisa sesekali duduk dengan santai sembari menikmati pemandangan di kanan dan kiri sungai ketika melewati medan landai (flat).
Sungai Progo Bawah merupakan medan arung jeram yang sulit. Bahkan, ada yang menyebut trip (jalur yang digunakan untuk arung jeram) sepanjang Sungai Progo Bawah adalah trip yang paling sulit di Jawa Tengah. Kesulitan medan akan bertambah besar pada waktu musim penghujan karena arus sungai sangat deras. Aliran Sungai Progo tercipta dari beberapa aliran sungai kecil di Wonosobo dan Temanggung. Sungai ini membentang dari utara ke selatan, dari bagian hulu di Temanggung sampai bagian hilir di Laut Selatan Pulau Jawa.
Kegiatan Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan kegiatan olah raga air sekaligus wisata yang menyenangkan. Satu perahu biasanya memuat enam rafter (pengarung jeram) yang duduk berbaris dua-dua ke belakang. Masing-masing rafter duduk di sisi kanan dan kiri perahu. Mereka duduk dengan posisi kaki kuda-kuda pada lantai perahu untuk mengatur keseimbangan badan selama pengarungan.
Di antara para rafter terdapat seorang skipper (juru mudi) yang akan memimpin kegiatan arung jeram. Skipper inilah yang akan menentukan medan mana yang akan ditempuh setelah melakukan scouting (pengintaian). Scouting diperlukan ketika akan melewati jeram yang sulit. Baik dari pinggir sungai maupun dari atas perahu. Skipper pula yang akan memberi aba-aba kepada para rafter untuk mendayung. Oleh karena itu, seorang skipper harus paham medan yang dilalui dan sudah berpengalaman di dalam kegiatan arung jeram.
Secara umum trip Arung Jeram di Sungai Progo dibagi menjadi dua, yaitu Sungai Progo Atas dan Sungai Progo Bawah. Sungai Progo Atas dimulai dari Taman Kyai Langgeng di Kota Magelang dan berakhir di Desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Sedangkan trip di Sungai Progo Bawah dimulai dari Jembatan Desa Klangon dan berakhir di Desa Dekso, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sungai Progo Bawah adalah trip yang lebih menantang daripada Sungai Progo Atas. Wisatawan diajak menyusuri sungai sepanjang kurang lebih 26 km dengan waktu antara 3,5 hingga 4 jam. Bebatuan besar tersebar di sepanjang aliran sungai, tak jarang membuat double drop (arus air sungai berbentuk seperti air terjun karena melewati bebatuan) yang arus baliknya membuat perahu tidak bisa bergerak maju. Bahkan, di Sungai Progo Bawah gelombang besar (standing wave) akan sering menghadang.
Barangkali jantung akan berdebar kencang ketika mengetahui derasnya arus Sungai Progo dan membayangkan akan ikut mengalir di tengah arus itu. Apalagi ketika musim penghujan, riak-riak Sungai Progo akan semakin besar, airnya berwarna cokelat, dan arusnya semakin deras. Jangan kaget kalau perahu yang dikemudikan oleng kesana-kemari, berputar-putar, atau terjebak di pusaran (hole). Bahkan tak jarang perahu arung jeram akan terbalik (flip) atau wisatawan yang terlempar keluar dari perahu.
Gambaran sekilas di atas justru menjadi tantangan dan keistimewaan Sungai Progo Bawah. Arus Sungai Progo Bawah sudah terkenal keliarannya. Jeram-jeram di trip itu mempunyai tingkat kesulitan antara 3 hingga 5. Malah bisa mencapai tingkat 6 dalam kondisi-kondisi tertentu. Tidak salah kalau Sungai Progo Bawah menjadi ajang Kejuaraan Internasional Arung Jeram “Australian Rafting Champs 2010” yang digelar bulan April 2010. Pastinya akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengungjung yang mampu melewati tantangan jeram Sungai Progo Bawah.
Bagi yang sama sekali belum pernah melakukan arung jeram, tidak disarankan melakukan arung jeram di Sungai Progo Bawah. Paling tidak, ketika wisatawan sudah pernah melakukan arung jeram di Sungai Elo, Serayu, atau pun Sungai Progo Atas, pasti dapat berarung jeram di Sungai Progo Bawah.
Tentu saja bahaya akan selalu mengancam dalam kegiatan arung jeram sebagaimana kegiatan alam bebas yang lain seperti panjat tebing, mendaki gunung, maupun susur gua. Melakukan arung jeram bagi seorang rafter, bukan berarti tanpa ada rasa takut. Di sinilah keunikan kegiatan tersebut. Ketakutan itu adalah peringatan awal bagi wisawatan agar mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dan ketika melakukan kegiatan ini, peserta dituntut untuk menyingkirkan jauh-jauh perasaan takut dan cemas itu karena bisa membahayakan diri sendiri.
Ada sebuah jeram yang terkenal sepanjang trip Sungai Progo Bawah, yaitu Jeram Budil. Nama jeram ini diambil dari seorang rafter bernama Budi Laksono yang meninggal di jeram itu. Panjang Jeram Budil pada saat musim penghujan bisa mencapai sekitar lima puluh meter. Jeram yang mempunyai tingkat kesulitan 5 inilah yang merupakan jeram paling ganas di sepanjang aliran Sungai Progo. Untuk melewati Jeram Budil, kadang perahu harus berhenti untuk melakukan scouting dari tepi sungai.
Jeram lain yang sering disebut-sebut para rafter adalah Jeram Welcome. Jeram ini lebih rendah tingkat kesulitannya dibanding Jeram Budil. Jeram ini berjarak hanya sekitar 50 meter dari titik mulai pengarungan trip Sungai Progo Bawah. Jeram Welcome seolah hendak menyambut dan mengucapkan selamat datang. Selain dua jeram yang terkenal ini, masih ada jeram-jeram yang lain di antaranya Jeram Dam Ancol, Jeram Little Budil, Jeram Fear, Jeram Panjang, dan Jeram Honey.
Kondisi Sungai Progo yang fluktuatif juga menjadi tantangan tersendiri. Hal ini membuat wisatawan harus peka terhadap kondisi alam. Sungai Progo bisa tiba-tiba banjir jika di hulu terjadi hujan.
Medan menjelang titik akhir trip Progo Bawah mulai agak mudah. Medan arung jeram lebih didominasi oleh arus yang tenang dan datar. Di sini wisatawan dapat menikmati pemandangan yang terhampar sepanjang trip tersebut, membayangkan kembali jeram-jeram yang telah dilewati dan pengalaman lain selama pengarungan.
Lokasi starting point arung jeram Sungai Progo Bawah yang terletak di Desa Klangon dapat dicapai dengan menggunakan berbagai sarana transportasi. Para rafter yang akan mencapai lokasi tersebut biasanya menggunakan kendaraan pribadi, karena mereka juga harus mengangkut perahu dan peralatan lain. Jalur kendaraan untuk menuju ke Desa Klangon, yaitu dari arah Yogyakarta dapat menempuh jalan menuju Wates, sesampainya di Sentolo kemudian dapat menempuh jalan ke arah Desa Klangon.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Karena arung jeram adalah olah raga dan wisata alam bebas, tentu saja akomodasi dan fasilitas disediakan oleh penyedia jasa layanan arung jeram. Akomodasi dan fasilitas tersebut berbeda satu sama lain. Biasanya, akomodasi dan fasilitas yang ditawarkan adalah transportasi menuju ke lokasi, makan, kamar mandi dan toilet (setelah melakukan arung jeram), foto, sertifikat, dan peralatan arung jeram meliputi riverboats (perahu), personal floating device (pelampung), paddle (dayung), helm, dan throwing bag (tali yang mengapung di air untuk menyelamatkan rafter yang terjatuh ke sungai).
Selain itu, penyelenggara atau penyedia jasa layanan arung jeram akan menunjuk salah seorang yang handal untuk memandu kegiatan. Dalam hal ini ia akan bertindak sebagai skipper. Di samping beberapa orang yang bertindak sebagai tim rescue.
Beberapa peralatan yang harusdipersiapkan sendiri, antara lain obat-obatan pribadi, sandal atau sepatu tahan air, perlengkapan mandi, pakaian ganti, sunblock, dan peralatan lain yang butuhkan.
Harga Tarif Paket Arung Jeram Sungai Progo
Biaya untuk paket arung jeram berkisar antara Rp 150.000,00 per orang hingga Rp 350.000,00 per orang dengan peserta minimal 5 orang per paket.
Rincian Paket
Grade : III – IV (Tiga-Empat)
Lokasi : Perum. Tok Songo, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Ket : Sungai Progo Atas dapat digunakan sebagai aktifitas arung jeram atau rafting di sepanjang musim penghujan
Daerah wisata tujuan terdekat: Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Desa Wisata Candirejo
Paket Rafting atau arung jeram sungai progo bawah Magelang:
Grade : III – V (Tiga-Lima)
Lokasi : Perbatasa antara Magelang dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Indonesia
Ket : Sungai Progo Bawah dapat digunakan sebagai aktifitas arung jeram atau rafting di sepanjang musim penghujan
Daerah wisata tujuan terdekat: Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Desa Wisata Candirejo
Tarif Paket Arung Jeram
Sungai Progo Atas: 175.000 IDR – Rute blandongan > plikon – Durasi 3 Jam – Panjang rute 9 Km
Sungai Progo Bawah: 325.000 IDR – Rute Dam ancol >Dekso – Durasi 4 Jam – Panjang rute 18 Km
[/toggle]